INFRASTRUCTURE
IMPLEMENTATION PROJECTS
1.
Pengertian Jenis Proyek
Infrastructure Implementation
Infrastructure implementation project adalah
salah satu jenis proyek IT yang berhubungan dengan infrastruktur IT dalam
pengenalan atau pergantian infrastruktur (tidak peduli jika sebelumnya sudah
ada infrastruktur IT atau belum) . Bentuk infrastruktur berupa barang atau
perangkat IT seperti server, router, jaringan komputer atau alat komunikasi
juga bias dalam bentuk suatu sistem (bisa berbentuk website, sistem informasi,
aplikasi, dll) seperti Windows 7, sistem PSB online, dan sebagainya.
Pengimplementasian infrastruktur ini akan berdampak kepada perubahan sistem
pengguna (dalam hal ini misalnya suatu perusahaan atau organisasi), diharapkan
dengan pengaplikasian infrastruktur yang baru dapat memperbaiki kinerja /
performa pengguna menjadi lebih baik.
2.
Tantangan Jenis Proyek
Tantangan dari infrastructure implementation
project adalah :
·
Kesiapan pengguna untuk
mengimplementasikan infrastruktur IT yang baru (SDM dan sarana yang sudah ada)
·
Keharusan untuk menjalankan proses
bisnis secara normal bersamaan dengan adaptasi infrastruktur.
·
Harus menemukan supplier yang
tepat karena berhubungan dengan spesifikasi infrastruktur TI yang berpengaruh
jika spesifikasi yang dimaksud ada kesalahan (berhubungan dengan cost dan
time).
·
Harus sudah ada manajemen resiko
IT dari pelanggan (estimasi resiko dan penanggulangannya jika pelanggan
mengimplementasikan infrastruktur IT tersebut).
3.
Bagaimana mengelola (managing)
Proyek TI
Stage 1 (Setting up Network)
Stage pertama adalah installasi jaringan yang
akan di tangani oleh TCS setelah persiapan lokasi selesai dilakukan oleh
pemerintah distrik setempat. Dalam tahapan ini TCS akan menginstall jaringan
,testing jaringan dan melaporkan hasil proyek stage 1 ke TN State WAN Center.
Serta jaringan yang sudah di install akan dimonitoring dari daerah Purugundi.
ELCOT akan menyampaikan laporan proyek yang degenerate dari Network Monitoring
System (NMS). Laporan yang dihasilkan selama masa percobaan akan di evaluasi
dan di selaraskan dengan Service Level Agreement (SLA).
2. Stage 2 (Operation management and
maintenance)
Jaringan yang telah di test selama waktu
percobaan akan dioperasikan, di maintain dan diatur oleh TCS selama BOOT period
(5 tahun). TCS akan mengerahkan karyawannya untuk memantain jaringan selama 24
jam penuh. Maintenance akan dilakukan di seluruh district centers dan data
centers.
3. Implementation
·
Proyek berhasil diimplementasikan
tanpa ada pelanggaran kontrak atau kesepakatan
·
Telah mengimplementasikan HP
Overview products untuk monitoring jaringan, control dan service desk.
·
Berhasil mengembangkan tool untuk
penghitungan SLA parameter secara otomatis, sehingga proses bisnis menjadi
transparan.
Layanan yang disediakan :
·
Data
·
Internet
·
Intranet
·
Voice
·
Video Conferencing Facility
·
Video Streaming
·
Dial – up Access to TNSWANs
4.
Challenges
·
Skala proyek yang besar
·
Material yang digunakan diambil
dari lokasi yang berbeda – beda
·
Recruitment dan training karyawan
yang membutuhkan cost dan waktu yang tidak sedikit.
·
Koordinasi dengan banyak agensi
·
Aktifitas survey yang membutuhkan
budget transportasi serta waktu yang tidak sedikit, karena harus menganalisa
semua daerah yang akan dihubungkan dengan jaringan yang akan dibangun.
·
Dll
5.
Pengertian Jenis Proyek TI
Disaster Recovery Planning (DRP) adalah sebuah
jenis proyek TI turunan, atau kelanjutan dari jenis proyek BCP (Business
Continuity Planning). Di mana, jenis proyek BCP ini adalah sebuah proyek yang
akan melindungi bisnis dari gangguan yang mungkin terjadi ketika bisnis
tersebut berlangsung. DRP adalah jenis proyek yang akan melindungi asset-aset
yang dimiliki oleh perusahaan dan jenis proyek ini akan memberikan
antisipasi-antisipasi terhadap bencana yang melanda proyek tersebut. Karena,
pada dasarnya sebuah perusahaan membutuhkan back up data, dan mereka
menginginkan proyeknya tetap jalan secara optimal.
Contoh bencana yang mungkin terjadi seperti
kebakaran, banjir, hacking atau serangan teroris dan ancaman kejahatan terhadap
perusahaan.
Tujuan dari jenis proyek ini adalah :
·
Melindungi asset perusahaan
·
Menganalisis business impact
·
Mempersiapan antisipasi terhadap
risiko yang mungkin terjadi secara internal maupun eksternal.
·
Mengintegrasikan DRP dengan BCP.
·
Memberikan respon darurat terhadap
bencana yang terjadi, di mana respon tersebut akan diuji serta
diimplementasikan
6.
Tantangan Proyek TI
·
Ketika perusahaan atau stakeholder
gagal membuat back up atau antisipasi terhadap bencana.
·
Ketika pada saat terjadi bencana,
fungsionaris atau operator dalam perusahaan tersebut tidak mengetahui bagaimana
caranya menghubungi recovery service.
·
Ketika “tapes” atau alat yang
berfunsi untuk recovering data tidak bekerja maksimal, hilang, rusak, atau
tidak teruji dengan baik.
7.
Bagaimana mengelola (managing)
Proyek TI
Dalam framework pedoman bencana, Tim Manajemen
Bencana dalam universitas ini akan melakukan antisipasi serta pengelolaan
ketika bencana datang menghampiri. Keadaan bencana adalah seluruh kejadian yang
membuat matinya server, komputer dan jaringan. Sehingga memaksa proses
manajemen akademik dan administrasi dilakukan di lokasi lain. Namun yang perlu
diperhatikan adalah lokasi penanggulangan bencana ini harus terhindar dan
dipastikan aman dari gangguan bencana.
Pedoman ini berisi, deskripsi, prosedur serta
keputusan yang diperlukan sebelum, selama dan sesudah terjadinya bencana. Di
mana pedoman ini sangat penting sebagai pegangan untuk menjalankan aktivitas
sistem tersebut di universitas ini.
Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan
dalam pengkategorian jenis kerusakan yang terjadi pada sistem :
·
Interupsi layanan computer :
situasi di mana sistem jaringan terpusat milik universitas atau sebagian dari
sistemnya mati dalam durasi kurang dari 24 jam. Di mana pada situasi ini,
fasilitas tidak ada yang rusak.
·
Kerusakan Minor : keadaan di mana
sistem computer baru bisa diperbaiki dalam jangka waktu kurang dari 4 hari.
Contohnya adalah banjir atau suplai barang yang terlambat datang.
·
Kerusakan Mayor : keadaan di mana
sistem computer pusat baru dapat diperbaiki lebih dari 4 hari. Contoh kejadian
: gempa bumi, banjir, kebakaran, serangan teroris atau kerusuhan.
·
Keadaan Bencana : Keadaan di mana
fasilitas komputasi hancur hingga bangunan tempat pelayanan komputasi dibangun
kembali.
·
Jadi, pengelolaannya adalah,
ketika terjadi gangguan, maka langsung dihubungkan dengan lokasi komputasi
darurat, yaitu Ruang Badan Sistem Informasi. Selama gangguan itu masih bisa
diatasi oleh lokasi komputasi darurat tersebut.